wso shell finance takı modelleri Gazipasa airport seo hacklink satış
- PENGADILAN AGAMA TANJUNGBALAI TERIMA PENYERAHAN DIPA TAHUN ANGGARAN 2021 17 Desember 2020
- PENGADILAN AGAMA TANJUNGBALAI RAIH PERINGKAT KE-12 PADA HASIL PENILAIAN KINERJA TRIWULAN III TAHUN 2020 16 Desember 2020
- RAPAT KOORDINASI PENGADILAN AGAMA TANJUNGBALAI BULAN DESEMBER 2020 14 Desember 2020
- PERTEMUAN BULANAN ARISAN KBI PA TANJUNGBALAI DI AKHIR TAHUN 2020 7 Desember 2020
- GELAR PERTEMUAN RUTIN DI AKHIR TAHUN, DYK TANJUNGBALAI SATUKAN MOMEN PERKENALAN SERTA PERPISAHAN ANGGOTA DYK 7 Desember 2020

admin-patanjungbalai
Pengadilan Agama Tanjungbalai bekerja sama dengan ………….., telah menyediakan Pos Bantuan Hukum (Posbakum) untuk Masyarakat pencari keadilan yang tidak mengetahui proses berperkara dan yang tidak mampu secara ekonomis dalam menjalankan proses hukum di Pengadilan Agama …….., bagi masyarakat yang akan meminta bantuan hukum pada Posbakum di Pengadilan Agama ……. dapat datang ke Kantor Pengadilan Agama …… yang beralamat di …………...
Adapun persyaratan dan mekanisme untuk mendapatkan bantuan hukum pada Posbakum tersebut sebagaimana yang telah ditentukan dalam Lampiran B Surat Edaran Mahkamah Agung RI Nomor 10 Tahun 2010, antara lain:
Penerima Jasa Pos Bantuan Hukum
Yang berhak menerima jasa dari Pos Bantuan Hukum adalah orang yang tidak mampu membayar jasa advokat terutama perempuan dan anak serta penyandang disabilitas sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, baik sebagai Penggugat/Pemohon maupun Tergugat/Termohon. dan bantuan tersebut diberikan secara Cuma-cuma tanpa dipungut Biaya.
Jenis Jasa Hukum
Jenis jasa hukum yang diberikan oleh Pos Bantuan Hukum di Pengadilan Agama ………… berupa pemberian informasi, advis, konsultasi, pembuatan gugatan/permohonan.
Syarat dan Mekanisme Permohonan Bantuan Hukum
Pemohon jasa bantuan hukum mengajukan permohonan kepada Pos Bantuan Hukum dengan melampirkan :
-
- Keterangan Tidak Mampu (SKTM) yang dikeluarkan oleh Kepala Desa/Lurah/Banjar/Nagari /Gampong;
- Surat Keterangan Tunjangan Sosial lainnya seperti Kartu Keluarga Miskin (KKM), Kartu Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas), Kartu Program Keluarga Harapan (PKH), dan Kartu Bantuan Langsung Tuni (BLT);
- Surat Pernyataan tidak mampu membayar jasa advokat yang dibuat dan ditandatangani oleh Pemohon Bantuan Hukum dan diketahui oleh Ketua Pengadilan Agama.
Keterangan : saat ini Pengadilan Agama Tanjungbalai belum memiliki Posbakum (Pos Bantuan Hukum).
Apa itu Prodeo?
Proses beperkara di pengadilan secara cuma-cuma (gratis).
Siapa yang berhak beperkara secara Prodeo?
Orang yang dapat beperkara secara prodeo adalah warga negara yang tidak mampu (miskin) secara ekonomi.
Kasus apa saja yang bisa diajukan secara prodeo?
Semua perkara pada dasarnya dapat diajukan secara prodeo, seperti :
- Perceraian
- Itsbat Nikah
- Pemohonan wali Adhol (wali yang tidak mau menikahkan anaknya)
- Gugat Waris
- Gugat Hibah
- Perwalian Anak
- Gugatan Harta Bersama
- dll
Apakah permohonan beperkara secara prodeo pada pengadilan tingkat pertama juga berlaku pada tingkat banding atau kasasi?
Permohonan beperkara secara prodeo hanya berlaku untuk 1 tingkat peradilan. Jika Pemohon/Penggugat mengajukan banding atau kasasi maka Pemohon/Penggugat harus mengajukan permohonan baru untuk beperkara secara prodeo pada tingkat banding atau kasasi.
Apa saja Syarat yang Harus Dipenuhi untuk Mengurus Permohonan Prodeo?
Mempunyai Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari Kelurahan/Desa (dan jika mempunyai dokumen lain seperti Jamkesmas/ Jamkesda/ Askeskin/ Gakin dapat dilampirkan)
Apa Hak Pemohon/Penggugat setelah prodeo dikabulkan?
Pemohon/Penggugat berhak mendapatkan semua jenis pelayanan secara Cuma-Cuma (gratis) yang berkaitan dengan pemeriksaan perkara prodeonya dari awal sampai akhir.
Bagaimana Cara Mengurus SKTM?
Pemohon/penggugat datang ke Kelurahan/Desa dengan membawa:
- Surat pengantar dari RT /RW
- Kartu Keluarga/KK
- Kartu Tanda Penduduk/ KTP
LANGKAH-LANGKAH MENGAJUKAN PERMOHONAN PRODEO
Langkah 1. Datang ke Kantor Pengadilan Agama Setempat
- Datang ke Pengadilan Agama dan menemui bagian pendaftaran perkara.
- Membuat surat permohonan/gugatan untuk berperkara yang di dalamnya tercantum pengajuan berperkara secara prodeo dengan mencantumkan alasan-alasannya.
- Surat permohonan dapat dibuat sendiri (lihat Panduan Pengajuan Itsbat/Pengesahan Nikah atau Panduan Pengajuan Gugatan Cerai di Pengadilan Agama). Apabila anda tidak dapat membuatnya, anda dapat meminta bantuan kepada Pos Bantuan Hukum (Pos Bakum) pada pengadilan setempat jika sudah tersedia.
- Jika anda tidak dapat menulis (buta huruf), surat permohonan/gugatan dapat diajukan secara lisan dengan menghadap kepada Ketua Pengadilan setempat.
- Melampirkan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM)
Langkah 2. Menunggu Panggilan Sidang dari Pengadilan
Pengadilan akan mengirim Surat Panggilan yang berisi tentang tanggal dan tempat sidang kepada Penggugat/ Pemohon dan Tergugat/ Termohon secara langsung ke alamat yang tertera dalam surat permohonan/ gugatan.
Langkah 3. Menghadiri Persidangan
- Datang ke Pengadilan sesuai dengan tanggal dan waktu yang tertera dalam surat panggilan. Upayakan untuk datang tepat waktu dan jangan terlambat.
- Setelah upaya perdamaian tidak berhasil dan surat permohonan/ gugatan tidak ada lagi perubahan, maka sebelum memasuki pokok perkara, Majelis Hakim memeriksa permohonan yang berkaitan dengan prodeo.
- Majelis Hakim memberi kesempatan kepada termohon/tergugat untuk memberi tanggapan yang berkaitan dengan permohonan untuk berperkara secara prodeo
- Pemohon/Penggugat mengajukan surat bukti seperti : SKTM (dan jika mempunyai dokumen lain seperti Jamkesmas/ Jamkesda/ Askeskin/ Gakin dapat dilampirkan). Terkadang juga diperlukan dua orang saksi (jika Hakim memerlukannya). Saksi adalah orang yang mengetahui alasan-alasan permohonan prodeo misalnya keluarga, tetangga, teman dekat, aparat desa, dll.
Langkah 4. Pengambilan Keputusan untuk Berperkara secara Prodeo
- Majelis Hakim melakukan musyawarah mempertimbangkan dalil dan alat bukti yang berkaitan dengan permohonan prodeo dan jika dalam musyawarah tersebut Majelis Hakim menilai alasan Penggugat/Pemohon telah terbukti, maka Majelis Hakim memberikan keputusan dengan putusan sela yang isinya mengizinkan kepada Pemohon/Penggugat untuk berperkara secara prodeo.
- Jika Majelis Hakim menilai alasan Pemohon/Penggugat untuk berperkara secara prodeo tidak terbukti di persidangan, maka Majelis Hakim memberikan keputusan menolak permohonan Pemohon/Penggugat untuk berperkara secara prodeo. Maka Pemohon/Penggugat harus membayar panjar biaya perkara dalam jangka waktu 1 bulan sejak putusan sela dibacakan.
Langkah 5. Proses Persidangan Perkara
Proses persidangan dilakukan sesuai dengan perkara yang diajukan berdasarkan tahapan-tahapan yang ditetapkan dalam hukum acara sampai adanya putusan pengadilan yang salah satu isinya menyatakan membebankan biaya perkara kepada negara melalui DIPA Pengadilan Agama setempat.
Lampiran | : | Surat Keputusan Ketua Pengadilan Agama [NAMA PA] |
Nomor | : | [NOMOR SURAT] (beserta link surat – PDF – Google Drive) |
Tanggal | : | [TANGGAL SURAT] |
Tentang | : | Jarak Radius dan Biaya Pemanggilan pada Pengadilan Agama [NAMA PA] |
No | Nama Kelurahan/Desa | Jarak | Ongkos Panggilan | Ket. | |
Km | Radius | ||||
1. | Desa #B1 | 9 | I | Rp. 90.000,- | Sulit |
2. | Desa #B2 | 15 | I | Rp. 90.000,- | |
3. | dst… |
Lampiran | : | Surat Keputusan Ketua Pengadilan Agama [NAMA PA] |
Nomor | : | [NOMOR SURAT] (beserta link surat – PDF – Google Drive) |
Tanggal | : | [TANGGAL SURAT] |
Tentang | : | Jarak Radius dan Biaya Pemanggilan pada Pengadilan Agama [NAMA PA] |
No | Nama Kelurahan/Desa | Jarak | Ongkos Panggilan | Ket. | |
Km | Radius | ||||
1. | Desa #A1 | 9 | I | Rp. 90.000,- | Sulit |
2. | Desa #A2 | 15 | I | Rp. 90.000,- | |
3. | dst… |
Bulan/Tahun | 2017 | 2018 | 2019 | 2020 |
Januari | 11.910.000 | 34.520.000 | 24.732.000 | 6.520.000 |
Februari | 25.600.000 | 30.835.000 | 13.738.000 | 10.828.000 |
Maret | 19.700.000 | 23.479.000 | 9.935.000 | 6.889.000 |
April | 19.160.000 | 26.974.000 | 10.040.000 | 6.329.000 |
Mei | 3.520.000 | 43.139.000 | 7.950.000 | 4.460.000 |
Juni | 17.980.000 | 15.655.000 | 6.090.000 | 6.131.000 |
Juli | 20.330.000 | 29.424.000 | 6.735.000 | 7.590.000 |
Agustus | 20.970.000 | 31.034.000 | 8.200.000 | 5.746.000 |
September | 17.840.000 | 25.394.000 | 12.005.000 | |
Oktober | 24.865.000 | 40.234.000 | 11.361.000 | |
Nopember | 25.075.000 | 80.668.000 | 12.460.000 | |
Desember | 25.255.000 | 52.968.000 | 9.634.000 |
Keterangan:
LI-PA 1 | : | Laporan Bulanan Tentang Keadaan Perkara |
LI-PA 2 |
: | Laporan Bulanan Tentang Perkara Yang Dimohonkan Banding |
LI-PA 3 |
: | Laporan Bulanan Tentang Perkara Yang Dimohonkan Kasasi |
LI-PA 4 | : | Laporan Bulanan Tentang Perkara Yang Dimohonkan Peninjauan Kembali |
LI-PA 5 | : | Laporan Bulanan Tentang Perkara Yang Dimohonkan Eksekusi |
LI-PA 6 | : | Laporan Bulanan Tentang Kegiatan Hakim |
LI-PA 7a | : | Laporan Bulanan Tentang Keuangan Perkara |
LI-PA 7b | : | Laporan Bulanan Tentang Keuangan Eksekusi |
LI-PA 7c | : | Laporan Bulanan Tentang Keuangan Konsinyasi |
LI-PA 8 | : | Laporan Bulanan Tentang Perkara Diterima, Dicabut dan Diputus Menurut Jenis Perkara |
LI-PA 9 | : | Laporan Bulanan Tentang Perkara Khusus PP No. 10 Tahun 1983 jo. PP No. 45 Tahun 1990 |
LI-PA 10 | : | Laporan Bulanan Tentang Penyebab Terjadinya Perceraian |
LI-PA 11 | : | Laporan Triwulan Tentang Pertanggungjawaban Uang Iwadh |
LI-PA 12 | : | Laporan Triwulan Tentang Mediasi |
LI-PA 13 | : | Laporan Triwulan Tentang Penerbitan Akta Cerai |
LI-PA 14 | : | Laporan Kuartal Tentang Pelaksaan Sidang Di Luar Gedung |
LI-PA 15 | : | Laporan Kuartal Tentang Pelaksaan Pembebasan Biaya Perkara |
LI-PA 16 | : | Laporan Kuartal Tentang Pelaksanaan Posyankum |
LI-PA 17 | : | Laporan Kuartal Tentang Penerimaan Hak-Hak Kepaniteraan |
LI-PA 18 | : | Laporan Semester Tentang Penerimaan Hak-Hak Kepaniteraan Lainnya |
LI-PA 19 | : | Laporan Tahunan Tentang Minutasi Perkara |
LI-PA 20 | : | Laporan Tahunan Tentang Tingkat Penyelesaian Perkara |
LI-PA 21 | : | Laporan Tahunan Tentang Verzet Terhadap Putusan Verstek |
LI-PA 22 | : | Laporan Tahunan Tentang Penanganan Bantuan Panggilan/Pemberitahuan |
Tidak ada data Sanksi Displin pada tahun 2017
Tahun 2020
No | No. Putusan |
Tanggal | Putusan |
Data kosong |
Tahun 2019
No | No. Putusan |
Tanggal | Putusan |
Data kosong |
Tahun 2018
No | No. Putusan |
Tanggal | Putusan |
Data kosong |
Tahun 2017
No | No. Putusan |
Tanggal | Putusan |
Data kosong |
Bulan | Jlh. Laporan | Laporan Diproses | Sisa | |||||||
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 |
Ditindak- |
Dalam Proses |
||
JAN | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | Nihil | Nihil | |
PEB | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | Nihil | Nihil | |
MAR | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | Nihil | Nihil | |
APR | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | Nihil | Nihil | |
MEI | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | Nihil | Nihil | |
JUN | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | Nihil | Nihil | |
JUL | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | Nihil | Nihil | |
AGT | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | Nihil | Nihil | |
SEP | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | Nihil | Nihil | |
OKT | ||||||||||
NOP | ||||||||||
DES |
Keterangan :
1. Pelanggaran kode etik dan/atau Pedoman Perilaku Hakim
2. Penyalahgunaan wewenang / jabatan
3. Pelanggaran aturan disiplin PNS
4. Perbuatan tercela
5. Pelanggaran Hukum Acara
6. Mal Administrasi
7. Pelayanan publik yang tidak memuaskan
Bulan | Jlh. Laporan | Laporan Diproses | Sisa | |||||||
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 |
Ditindak-
|
Dalam Proses |
||
JAN | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | Nihil | Nihil | |
PEB | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | Nihil | Nihil | |
MAR | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | Nihil | Nihil | |
APR | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | Nihil | Nihil | |
MEI | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | Nihil | Nihil | |
JUN | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | Nihil | Nihil | |
JUL | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | Nihil | Nihil | |
AGT | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | Nihil | Nihil | |
SEP | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | Nihil | Nihil | |
OKT | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | Nihil | Nihil | |
NOP | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | Nihil | Nihil | |
DES | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | Nihil | Nihil |
Keterangan :
1. Pelanggaran kode etik dan/atau Pedoman Perilaku Hakim
2. Penyalahgunaan wewenang / jabatan
3. Pelanggaran aturan disiplin PNS
4. Perbuatan tercela
5. Pelanggaran Hukum Acara
6. Mal Administrasi
7. Pelayanan publik yang tidak memuaskan