Tanjungbalai, 13 Maret 2019 bertepatan dengan 6 Rajab 1440 Hijriyah, dilaksanakan Pembinaan Mental di Mushalla Nurul Qadha Pengadilan Agama Tanjungbalai. Kegiatan yang diikuti oleh para aparatur Pengadilan Agama Tanjungbalai dengan khidmat dan penuh sukacita ini dimulai sejak pukul 08.30 WIB dan selesai pukul 10.00 WIB. Acara dimulai dengan pembukaan protokol, Amat Arfan dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci AlQur’an oleh Helpida Samosir, S.H.I. dan penyampaian Pembinaan Mental yang pada saat itu adalah Bapak Drs. H. Badaruddin Munthe, S.H., M.H.

Pada penyampaiannya, beliau membacakan dan menjabarkan firman Allah Swt:

اقْتَرَبَ لِلنَّاسِ حِسَابُهُمْ وَهُمْ فِي غَفْلَةٍ مُعْرِضُونَ

Terjemah Arti: Telah dekat kepada manusia hari menghisab segala amalan mereka, sedang mereka berada dalam kelalaian lagi berpaling (daripadanya). (QS. Al-Anbiya:1)

Beliau menjelaskan bahwa ada 3 tahapan usia manusia di dunia ini yaitu anak-anak, dewasa dan orang tua. Dijelaskan pula makna kata ghaflah pada ayat sebelumnya adalah orang yang lalai, yakni manusia yang mengetahui perbuatan tersebut dilarang akan tetapi masih melakukannya.   

Rasulullah Muhammad Saw bersabda : ada 3 (tiga) tugas pokok dilakukan manusia yang diutamakan yaitu: Belajar (bekerja) hingga batas waktu yang tidak ditentukan, Jihad fi sabilillah, dan mencari rezeki yang halal. Dalam penjabarannya dijelaskan bahwa manusia diminta untuk terus belajar dan mengamalkan ilmu yang didapatkannya (bekerja). Kemudian yang dimaksud dalam kata jihad selain berperang  dan mempertahankan agama Allah, dapat juga berarti kesanggupan. Seperti kesanggupan seorang laki-laki (anak) dalam memenuhi kebutuhan orang tuanya, kesanggupan orangtua dalam hal memberikan pendidikan dan sekolah yang baik untuk anak-anaknya serta kemampuan seseorang dalam mempersiapkan dirinya untuk kehidupan di dunia dan juga di akhirat. Yang terakhir adalah tentang manusia dalam hal mencari rezeki halal hukumnya adalah wajib.

Dalam penutupannya beliau menghimbau dan mengajak kembali “mari bekerja dengan sebaik-baiknya, agar kita semua tidak termasuk golongan ghilafah (orang yang lalai), karena kehidupan ini singkat dan apa saja yang kita lakukan di dunia yang singkat ini akan segera kita pertanggungjawabkan. Orang baik bukanlah orang yang tidak pernah berbuat salah, akan tetapi orang baik itu adalah mengakui kesalahan (bertaubat) dan berusaha memperbaikinya”.

Pada penyampaian sepatah dua patah kata dari Ketua Pengadilan Agama Tanjungbalai, Drs. Abd. Rauf, menambahkan dan menyambung dari pembinaan mental yang sebelumnya disampaikan bahwa Allah selalu senantiasa memantau gerak-gerik kita. Apa-apa saja yang telah kita perbuat. Oleh karena itu bekerjalah dengan ikhlas dan mengharapkan ridho dari Allah Swt dan jangan pernah bosan mendengarkan nasihat-nasihat yang baik dari pimpinan dan teman-teman. Beliau juga mengingatkan menjelang Pilpres yang sudah di depan mata diharapkan sesuai dengan Surat Edaran Mahkamah Agung sebelumnya agar ASN bersikap Netral dan tidak mudah terprovokasi sehingga tetap menjaga wibawa Pengadilan dan khususnya Mahkamah Agung RI. (admin)