Kamis tanggal 25 Juli 2019, sekitar pukul 16.00 WIB Pengadilan Agama Tanjungbalai mendapatkan kehormatan dikunjungi oleh Rombongan PTA Medan yang terdiri dari Ketua Pengadilan Tinggi Agama Medan, Dr. H. M. Syarif Mappiasse, S.H., M.H., Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Agama Medan, Drs. H. Ahsin Abdul Hamid, S.H., dan Panitera Pengadilan Tinggi Agama Medan Drs. Kurtubi, M.H. Dalam kunjungan tersebut Ketua Pengadilan Tinggi Agama Medan beserta rombongan disambut dan diterima Ketua Pengadilan Agama Tanjungbalai dengan penuh haru dan bahagia. Sebelum melakukan pembinaan, Ketua Pengadilan Tinggi Agama Medan beserta rombongan menyempatkan diri melihat-lihat Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) “mini” yang dimiliki Pengadilan Agama Tanjungbalai beserta fasilitas pelayanan publik lainnya.
Setelah Ketua Pengadilan Tinggi Agama Medan beserta rombongan selesai melihat kondisi dan keadaan kantor Pengadilan Agama Tanjungbalai, acara dilanjutkan dengan pembinaan kepada seluruh aparatur Pengadilan Agama Tanjungbalai yang terdiri dari Ketua, Wakil Ketua, Hakim, Panitera, Sekretaris, Pejabat Struktural dan Fungsional, hingga para PPNPN.
Pembinaan yang dilaksanakan di ruang sidang utama tersebut dimulai pukul 16.20 WIB dibuka dan dipandu langsung oleh Eldi Harponi, S.Ag., M.H. Ketua Pengadilan Agama Tanjungbalai. Dalam pembukaannya, Ketua Pengadilan Agama Tanjungbalai menyatakan merasa senang karena sebagai anak (PA Tanjungbalai) diberikan bimbingan dan arahan (wejangan) oleh orang tua yang adalah PTA Medan yang kesemuanya itu bertujuan demi mewujudkan peradilan yang agung.
Dalam arahannya, Ketua Pengadilan Tinggi Agama Medan menyampaikan poin penting antara lain:
- Salah satu program unggulan Mahkamah Agung RI adalah e-court, dan dalam Laporan Tahunan MARI disebutkan dalam era digital MARI berkeinginan sistem persidangan dapat dilakukan secara elektronik. Pada saat pertemuan dengan Dirjen Badilag, beliau menghimbau kepada PTA Medan untuk menargetkan setiap PA se-Sumatera Utara agar e-court minimal 1 perkara, agar pada Laporan Tahun depan MA RI tidak dipermalukan. Alhamdulillah PA Tanjungbalai sudah terdaftar 2 (dua) perkara e-court.
- Zona Integritas harus benar-benar dibangun jangan hanya berupa pencanangan dan simbol saja. Mengenai Radius Perkara harus transparansi dan dapat diketahui dengan mudah oleh para pengunjung. Alur perkara juga harus tertera jelas dari mulai pendaftaran hingga akhir persidangan.
- Kebersihan harus dijaga, terutama kebersihan toliet umum. Untuk cleaning service harus full-time tersedia dari pagi hingga sore.
- Akreditasi Penjaminan Mutu agar dipersiapkan dan semuanya direvisi belum turun tim surveillence APM pada bulan September 2019.
- Setiap aparatur peradilan agama harus berprinsip : “jadikan hari esok menjadi hari ini”, harus ada perubahan pola fikir (mind-set) untuk berkerja dengan cepat, tepat dan tidak menunda-nunda.
- One day minute, one day publish agar jangan dilalaikan karena semuanya akan terlihat di penilaian SIPP yang dirilis setiap minggunya.
- Hati-hati dalam membuat amar putusan, karena amar putusan tidak dapat direnvoi, untuk memperbaiki putusan tidak bida dilakukan di tingkat pertama, akan tetapi dengan Banding, Kasasi atau PK.
- Untuk perkara verstek panggilan untuk Tergugat cukup 2x, jika setelah 2x pihak T tidak hadir persidangan, segera diputus.
- Website harus terus aktif. Dan minimal 2x pagi dan sore untuk terus dipantau karena sering ada informasi penting yang mendesak.
- Setiap aparatur peradilan wajib untuk menerapkan 3 S (Senyum, Salam, Sapa) dan 5 R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin).
- Apel senin pagi dan jum’at sore tetap dilaksanakan.
- SIKEP harus terus diupdate .
Tak lupa KPTA Medan mengajak dan mengingatkan kepada seluruh warga Peradilan untuk menjaga etika bermedia sosial. Karena Sumatera Utara (Medan) adalah 5 besar di Indonesia sehingga sangat diperhatikan, untuk itu diminta kepada Aparat Peradilan untuk jangan mempermalukan Medan. “Santun dalam berkata, bijak berkarya” nasehat beliau.
Diakhir pembinaan KPTA, WKPTA serta Panitera PTA Medan berpesan agar saling berkerja sama dan menjaga keharmonisan, terutama untuk 4 pilar Pengadilan yaitu Ketua, Wakil Ketua, Panitera dan Sekretaris, karena seluruhnya memiliki Job Description agar pelaksanaan tugas sehari-hari berjalan baik dan lancar, jangan sampai terjadi benturan sehingga dapat memicu perpecahan.
Sekitar pukul 17.40 WIB, acara pembinaan oleh KPTA Medan ditutup oleh Ketua PA Tanjungbalai dengan mengucapkan terimakasih atas kunjungan, bimbingan dan nasehat yang telah diberikan. Semoga dengan kunjungan ini diharapkan dapat memberi motivasi semangat kepada warga PA Tanjungbalai untuk bekerja dengan lebih maksimal. Segala masukan, arahan dan bimbingan yang diberikan akan dilaksanakan demi kebaikan dan kemajuan PA Tanjungbalai kedepannya. (admin)